|
Image: google |
Jangan bawa kami ke dalam trauma masa-masa itu
Jangan biarkan luka-luka masa silam itu kembali
Kalian lebih tau,
luka-luka itu belumlah sembuh hingga kini
Masa dimana orang tua bersimbah darah di depan anak-anaknya
Anak-anak direnggut kebahagiaannya dari pelukan orang tua
Masa-masa keji, kejam, hina
Tanpa prikemanusiaan dan belas kasihan
Masa air mata dan darah bercucuran dirata tempat
Nyawa tak bernilai apalagi berharga
Kebakaran merajalela
Rumah-rumah dan sarana pendidikan musnah tak bersisa
Masa-masa penuh kemunafikan dan saling menyalahkan
Orang tak dikenal akhirnya disalahkan dimana-mana
Apa kalian buta…?
Tidakkah kalian lihat…! Mayat, darah dan air mata berhamburan
Berapa banyak perempuan menjadi janda
Belum lagi yang hilang kesuciannya
Apa kalian tuli…?
Tidakkah kalian dengar jerit tangis pecah disetiap sudut rumah
Tidakkah kalian punya hati…?
Berapa banyak butir-butir peluru menikam tubuh tak berdosa
Pernahkah kalian menghitungnya
Tidakkah kalian sadar, melihat dan mendengar…?
Kenapa kalian tidak pernah belajar pada pengalaman
Kenapa juga kalian tidak takut murka Tuhan
Bukankah kita telah diuji
Lebih tepatnya mungkin kita dimurkai
Tidakkah air besar itu menyadarkan kita
Kemana hilangnya hati nurani kalian…? Kemana…? Biar kami cari…
Katanya kalian ingin membuat negeri ini lebih
Lebih sejahtera, lebih aman, lebih damai, lebih baik katanya
Bukankah pemerintahan sudah kalian kuasai penuh…?
Kemana juga janji-janji kalian itu…?
Secepat itukah kalian melupakannya
Mungkinkah kami yang terlalu berharap banyak
Kami hanya orang-orang bodoh memang
Pandai tapi kembali bodoh ketika pemilu tiba. bodoh
Kami tak butuh apa-apa
Kami tak minta apa-apa
Kami juga tak perlu bendera apalagi merdeka
Meskipun perut kami lapar
Kami hanya mau hidup damai
Jangan bawa lagi luka tragis itu
Sudah cukup….!
Sekarang, buatlah kami bahagia
_____________________
Note:
*Sewindu MOU Helsinky
15 Agustus 2013, Tungkop. Aceh. Peaceful Country.
Sebelumnya saya muat di Facebook pribadi saya
klik