(image: postkotanews.com) |
Rabu (8/8/2018), di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Presiden Joko Widodo atau kerap disapa Jokowi memberikan bocoran soal siapa sosok yang akan menjadi pendampingnya sebagai cawapres. Jokowi mengatakan sosok itu memiliki inisial “M”.
“Di depannya pakai ‘M’.” ungkap Jokowi menganggapi pertanyaan para wartawan.
Masalahnya muncul karena Jokowi tidak memberikan bocoran lain yang bisa mengerucutkan sosok inisial “M” ini. Gara-gara inilah kemudian banyak para elit politik, akademisi, mahasiswa, dosen, masyarakat awam, penjual bakwan dan gorengan ikut berspekulasi liar terhadap inisial “M” yang dimaksud Jokowi.
Karena inisial “M” ini masih terbuka lebar, siapapun masih memiliki peluang yang sama untuk mendampingi Jokowi sebagai cawapres. Inisial “M” ini bisa muncul dari mana saja, mulai dari kalangan ulama, praktisi hukum, militer atau tokoh partai. Nama-nama seperti Muhammad Din Syamsuddin, Ma’ruf Amien, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, atau Moeldoko berpotensi besar masuk dalam bursa Cawapres.
Memiliki nama dengan huruf depan “M”, Muhammad Amien Rais juga berpeluang yang sama untuk mendampingi Jokowi. Walaupun Amien Rais kerap menyerang dan mempersalahkan pemerintahan Jokowi, namun nama Amien Rais dipercaya masih memiliki daya magis untuk mendongkrak suara Jokowi, terutama suara-suara dari oposisi, minimal suara Mbak Hanum Rais yang lembut itu bisa dipergunakan untuk mendukung petahana. Dan hampir bisa dipastikan, jika Amien Rais menjadi Cawapres Jokowi, mulut tajam Amien Rais bisa diarahkan untuk menyerang oposisi seperti Ali Ngabalin.
Jika inisialnya "M" masih liar dan terbuka, nama Mamah Dedeh tentu masuk hitungan juga. Mamah bisa meningkatkan suara Jokowi dari perwakilan agamawan, terutama kaum ibu-ibu. Kontribusi Mamah sebagai dai perempuan tak diragukan lagi. Mamah memiliki pengikut yang lumayan besar, terutama dari golongan ibu-ibu. Ini bisa menjadi kekuatan politik yang lumayan besar dan sedikit bisa menghilangkan isu agama yang sering menyerang Jokowi. Jika didampingi Mamah Dedeh dengan kekuatan ibu-ibu, maka Jokowi punya power untuk menghadang serangan oposisi. Ingat, mamah-mamah bersatu tak bisa dikalahkan.
Namun, untuk membuat Indonesia lebih humoris, tidak mudah tersinggung dan tidak gampang emosi. Aku berharap inisial "M" yang dimaksud Jokowi adalah Mimi Peri. Insya Allah, di tangan Mimi Peri, wajah Indonesia yang sering emosional menjelang Pemilu bisa lebih adem dan humoris. Mimi Peri mampu membuat Indonesia menjadi lebih baik.
Mimi Peri yang mangaku penduduk kayangan dan konon masih keturunan langsung dari peri penolong ini, sepertinya adalah penolong Indonesia dari sifat penuh amarah. Sepertinya, memang sudah saatnya seorang peri syantik jelita memimpin Indonesia. Walaupun hanya sebagai wapres, Mimi Peri bisa kita harapkan untuk meningkatkan selera humor masyarakat Indonesia yang akhir-akhir ini mulai hilang dilahap emosi politik.
Mimi Peri |